
Undiknas Charity 2025: Mewujudkan Kepedulian dan Inklusi Sosial Bersama Yayasan Cahaya Mutiara Ubud
Gianyar, 21 Februari 2025 ā Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Bulan Dies Natalis (BUDINATA) ke-56, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat melalui kegiatan Undiknas Charity. Tahun ini, Undiknas menggandeng Yayasan Cahaya Mutiara Ubud, sebuah lembaga sosial yang berfokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas, untuk bersama-sama menyebarkan semangat kepedulian dan inklusi sosial.
Berlokasi di Desa Tampaksiring, Gianyar, Bali, Yayasan Cahaya Mutiara Ubud menjadi rumah bagi puluhan penyandang disabilitas yang dibimbing untuk hidup mandiri dan berdaya. Dengan visi āMembangkitkan rasa percaya diri pada diri sendiri, dalam keluarga, dan hubungan dalam bermasyarakatā, yayasan ini berupaya menggali potensi para anggotanya dan mengembangkannya agar mereka mampu hidup mandiri dan berkontribusi dalam masyarakat.
Dalam sambutannya, I Wayan Damai, Ketua Pembina Yayasan Cahaya Mutiara Ubud, menegaskan bahwa penyandang disabilitas bukanlah beban masyarakat. āKami berdiri untuk menghapus stigma bahwa disabilitas itu merepotkan. Mereka tidak butuh belas kasihan atau sekadar bantuan materi, tapi akses terhadap pendidikan dan fasilitas publik yang inklusif,ā ujarnya.
Sebagai penyandang disabilitas akibat polio sejak kecil, I Wayan Damai telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berprestasi. Ia telah menorehkan berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional di cabang olahraga wheelchair basketball, paracycling, dan lawn bowls, mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang ASEAN.
Yayasan Cahaya Mutiara Ubud memiliki berbagai program pemberdayaan bagi anggotanya, mulai dari:
- Pendidikan Formal dan Kejar Paket
- Kelas Baca Tulis, Bahasa, dan Komputer
- Pelatihan Seni seperti tari modern (diajarkan oleh relawan dari Kanada), vokal, dan teater
- Program Pertanian dan Wirausaha berupa budidaya sayuran, pemeliharaan ikan, pengolahan kopi lokal, dan pembuatan kerajinan tangan
- Program Berbagi untuk membantu penyandang disabilitas lain di desa terpencil melalui penyaluran sumbangan
Menariknya, seluruh program di yayasan ini dijalankan oleh relawan tanpa donatur tetap, menunjukkan komitmen kuat dalam membangun solidaritas sosial.
Kegiatan Undiknas Charity ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara dunia pendidikan dan masyarakat, serta mengajak mahasiswa untuk lebih peduli terhadap isu-isu sosial, terutama terkait inklusi penyandang disabilitas.
āMelalui program ini, kami ingin membangun kesadaran bahwa pendidikan tinggi tidak hanya tentang mengejar akademik, tapi juga tentang membentuk karakter peduli dan empati terhadap sesama,ā ujar Dr. Drs. I Nyoman Subanda , M.Si. selaku Vice Rector For Partnership and Entrepreneurship dan perwakilan Undiknas dalam acara Undiknas Charity Program ke Yayasan Cahaya Mutiara Ubud.
Partisipasi civitas akademika dalam kegiatan ini serta berbagai bantuan yang dapat disumbangkan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan Yayasan Cahaya Mutiara Ubud. Hal ini menjadi cerminan nyata bahwa Undiknas sebagai Techno-Researchpreneur University tak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga membangun nilai-nilai kemanusiaan dan tanggung jawab sosial.
Wayan Sukarmen, Sekretaris Yayasan Cahaya Mutiara Ubud, menjelaskan bahwa yayasan ini hadir karena adanya diskriminasi yang kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas di masyarakat. āBanyak yang masih melihat disabilitas sebagai beban, padahal mereka memiliki potensi besar jika diberikan kesempatan yang sama,ā jelasnya.
Yayasan juga aktif mengedukasi masyarakat untuk menghapus stigma negatif dan memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas, termasuk akses pendidikan dan fasilitas publik yang ramah disabilitas.
Kegiatan Undiknas Charity ini bukan hanya tentang donasi, tetapi tentang membangun semangat berbagi dan menciptakan perubahan nyata bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, Undiknas berharap dapat memberikan dukungan dan memperluas dampak positif bagi komunitas penyandang disabilitas di Bali. Semangat inklusi sosial yang diusung oleh Yayasan Cahaya Mutiara Ubud selaras dengan misi Undiknas dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), terutama dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan mengurangi kesenjangan sosial.
āDisabilitas tidak perlu dikasihani, tapi dikasihi dan diberi kesempatan. Karena pada akhirnya, mereka pun mampu berdiri mandiri dan menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar menjadi objek bantuan,ā tutup I Wayan Damai.
Dengan kegiatan ini, Undiknas berkomitmen untuk terus berkembang dan menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi, selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.