Undiknas Successfully Holds International Seminar on Quarter-Life Crisis Management
Denpasar, Bali – Tanggal 12 September 2024, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) sukses menyelenggarakan seminar internasional bertajuk “Quarter-Life Crisis Management: Approach through Science and Spirituality,” yang dihadiri oleh lebih dari 300 mahasiswa. Diselenggarakan oleh Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik dan Informatika, seminar ini menghadirkan para ahli dari berbagai bidang, termasuk teknologi, spiritualitas, dan kesehatan mental, untuk membahas strategi dalam menghadapi Quarter-Life Crisis—sebuah tantangan umum yang sering dialami oleh para dewasa muda. Menampilkan pembicara terkemuka seperti Bapak I Wayan Budi Sentana, Ph.D., dan Bapak Robindro Aribam, seminar ini menjadi platform untuk diskusi mendalam serta solusi praktis, yang memadukan pendekatan ilmiah dan spiritual dalam pengembangan diri.
Presentasi dari kedua pembicara terhormat, Bapak I Wayan Budi Sentana, Ph.D., dan Bapak Robindro Aribam, menunjukkan keterkaitan keahlian mereka dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dalam presentasinya yang berjudul “AI dan Quarter-Life Crisis Management,” Dr. Sentana mengeksplorasi bagaimana alat kecerdasan buatan (AI) dapat mendukung para dewasa muda dalam menghadapi ketidakpastian karir dan pengembangan diri. Wawasan beliau menyoroti potensi AI dalam berkontribusi pada SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan menawarkan solusi inovatif berbasis AI untuk pengembangan karir dan peningkatan keterampilan. Ia juga menekankan penggunaan AI secara etis, yang selaras dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui karyanya tentang penggunaan teknologi secara bertanggung jawab untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan.
Bapak Robindro Aribam dari Bhaktivedanta Institute menyampaikan presentasi bertajuk “Manajemen Stres dan Promosi Mindfulness,” yang berfokus pada teknik pengelolaan stres berbasis mindfulness dan spiritualitas. Karya beliau berkontribusi langsung pada SDG 3 dengan menawarkan solusi holistik yang mempromosikan kesehatan mental dan emosional, seperti meditasi dan yoga. Penekanan Bapak Aribam pada keseimbangan antara kesehatan spiritual dan fisik selaras dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), karena menyediakan alat praktis bagi para dewasa muda untuk mengatasi tantangan Quarter-Life Crisis melalui refleksi diri dan pengambilan keputusan yang penuh kesadaran.
Kolaborasi antara Undiknas dengan Bhaktivedanta Institute serta Politeknik Negeri Bali ini mencerminkan komitmen institusi-institusi tersebut dalam menghadapi tantangan global melalui pendidikan dan inovasi teknologi. Dengan memfasilitasi diskusi tentang Quarter-Life Crisis dan menghubungkannya dengan SDGs, institusi-institusi ini memainkan peran penting dalam membentuk masa depan dewasa muda dengan menyediakan alat dan pengetahuan untuk menghadapi kompleksitas kehidupan modern, baik dari sisi mental maupun teknologi.
Seminar ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta dengan antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pemikiran tentang berbagai topik. Percakapan tersebut menyoroti kecemasan generasi muda dalam bersaing dengan AI, menyoroti kekhawatiran tentang penggantian pekerjaan yang didorong oleh teknologi dan pembentukan identitas. Peserta juga mengeksplorasi penyebab dan faktor unik dari Quarter-Life Crisis yang tampaknya kurang terlihat pada generasi sebelumnya, seperti orang tua dan kakek-nenek, yang menghadapi tekanan sosial yang berbeda. Diskusi lebih lanjut menyinggung tantangan pengendalian diri dan pengelolaan ekspektasi, di mana peserta mencari panduan tentang cara menyeimbangkan ambisi dan realisme dalam mengejar tujuan pribadi dan profesional.
Untuk menambah keseruan, para peserta juga berkesempatan memenangkan hadiah doorprize, termasuk buku spesial karya Dr. T.D. Singh, yang mengeksplorasi hubungan mendalam antara sains dan spiritualitas—sebuah akhir yang sesuai untuk seminar yang memadukan kedua bidang ini dalam menawarkan solusi holistik terhadap Quarter-Life Crisis.